Oleh: Yunda Muflikhah
Kabid Kaderisasi HMI MPO Cabang Serang
Tulisan ini disampaikan berdasarkan pengalaman penulis, maaf apabila ada kalimat yang kurang baik dan semoga bisa menjadi penyemangat kita dalam menjalankan ibadah puasa dan kegiatan yang bernilai ibadah lainnya di bulan Ramadhan ini.
Assalamualaikum Wr, Wb
Kanda Yunda, masih semangat kan dalam menjalankan ibadah puasa? Harus semangat dong. Karena khusus untuk puasa di bulan Ramadhan, Allah SWT langsung memiliki wewenang untuk mengganjar balasannya.
“Orang berpuasa meninggalkan makanannya, minumannya, dan syahwatnya karena Aku, Puasa itu milik-Ku, dan Akulah yang akan memberinya balasan,“ (Hadits Qudsi)
Ingin masuk surga tanpa menunggu lama pun bisa melalui jalur puasa, tidak mengeluarkan harta sama sekali.
“Sesungguhnya surga mempunyai suatu pintu yang dinamakan “Rayyan”. Pada hari kiamat nanti pintu tersebut akan berseru kepada orang-orang yang telah berpuasa untuk memasuki surga melalui pintu itu. Setelah semuanya masuk, ditutuplah pintu itu,” (HR. Bukhari-Muslim)
Bahkan, bau mulut orang berpuasa justru disukai oleh Allah SWT, sekalipun banyak manusia yang membenci bau mulut tersebut.
“Demi diri Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak wangi (kasturi).” (HR. Abu Dawud)
Masih banyak keutamaan berpuasa lainnya, jadi kita harus semangat dalam menjalankan ibadah yang hanya ditemui satu bulan dalam setahun ini. Bulan Ramadhan juga disebut Syahrul Qur’an atau bulan Al-Qur’an. Seperti dalam kutipan ayat di bawah ini:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah… QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185
Kanda Yunda, di bulan penuh berkah ini, tidak salah kita saling berlomba-lomba untuk mengkhatamkan Al-Qur’an. Ada yang sampai lebih dari 3 kali khatam, ada pula yang berusaha mengkhatamkan satu kali saja.
Tidak ada yang salah, bila ada kesempatan, kita gunakan sisa waktu baik di rumah bersama keluarga, di tempat kerja atau di kampus untuk membaca Alquran. Karena yang rajin membaca Al-Qur’an, hatinya diberikan ketenangan, sebab Al-Qur’an adalah obat dari segala penyakit, baik penyakit jasmaniah maupun penyakit rohaniah.
Nah, bagaimana sih caranya kita mengkhatamkan Al-Qur’an minimal satu kali dalam 30 hari berpuasa? Ada tips yang mungkin bisa Kanda Yunda coba di bulan penuh ampunan Allah ini.
Kita ketahui bahwa terdapat 30 juz dalam Al-Qur’an. Untuk mengkhatamkan Al-Qur’an, apabila kita berpuasa selama 30 hari penuh, maka kita dapat membaca Al-Qur’an satu hari satu juz.
Memang terbilang berat bagi kaum rebahan, dimana kita lebih memilih tidur daripada membaca Al-Qur’an. Betul bahwa tidurnya orang berpuasa merupakan ibadah juga, tapi jangan tidur sepanjang hari dong yaa.. karena sangat disayangkan kita melewati perbuatan-perbuatan yang ganjarannya sampai 70 kali lipat.
Nah lanjut yuk, apabila kita perhatikan, ada kurang lebih 12 lembar di setiap juznya. Agar tidak terasa berat, bisa kita siasati supaya santai membaca Al-Qur’an dan menelaah arti dari setiap kalimat didalamnya.
Pertama, setiap harinya kita sholat 5 waktu yaitu Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. 12 lembar tadi, kita bagi menjadi lima kurang lebih dua setengah lembar.
Jadi, setiap selesai shalat wajib, kita bisa melakukan tadarus dengan membaca minimal 2,5 lembar. Sehingga apabila kita Istiqomah, serta dapat menjalankan ibadah puasa tanpa halangan selama 30 hari, InsyaAllah kita dapat mengkhatamkan Al-Qur’an.
Bagaimana bagi Yundaku yang pada kodratnya mengalami palang merah setiap bulannya? Eits jangan khawatir, kita bisa menambah jumlah lembar bacaan Al-Qur’an untuk mengejar ketertinggalan kita dalam bertadarus.
Tidak berat kok, yang penting kita niat dan laksanakan. Jangan kita sia-siakan waktu yang tidak lama ini dengan mengabaikan kitab suci-Nya, membuatnya dipenuhi debu apalagi hanya menjadikan Al-Qur’an sebagai pajangan.
Kita juga bisa menambah waktu membaca Al-Qur’an kala sedang menunggu waktu imsak dan berbuka puasa. Dengan begitu, kita bisa memaksimalkan waktu daripada berlama-lama selancar di media sosial. Yuk Bisa Yuk, mumpung masih hangat awal bulan Ramadhan, kita biasakan perbuatan baik menghiasi hari-hari.
Rajin membaca Al-Qur’an, insyaAllah akan mendorong kita untuk selalu sabar dan berbuat kebaikan. Semoga dengan menjalankan ibadah puasa, yang diiringi rasa tekun, sabar dan tahan uji, dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT. Jika manusia sudah diampuni dosanya, hatinya InsyaAllah akan tenang.
Penulis pernah mengikuti kajian bersama seorang guru, bahwa bulan Ramadhan adalah bulan pahala, karena menjalankan ibadah, menjalankan amal kebaikan satu, nilainya 70 kali lipat daripada bulan-bulan selain Ramadhan, sesuai dengan hadits sahih Bukhari.
Kemudian bulan Ramadan ini adalah bulan yang dirindukan oleh surga. Dalam hadis yang cukup masyhur, surga itu merindukan kepada empat golongan manusia.
Pertama adalah orang yang membaca al-quran, yang kedua orang yang menjaga lidah dari perkataan yang tidak ada manfaatnya. Yang ketiga orang yang memberikan makan kepada orang lapar, dalam arti luas yaitu orang yang berzakat, infaq, shodaqoh. Keempat orang yang dirindukan surga adalah orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.
Wallahu A’lam bish-shawab
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.