Oleh: Kanda Diebaj Ghuroofie Dzhillilhub, Demisioner Ketua Cabang 2020/2021
Bila ‘ku harus memilih
Antara hidup dan mati
Seperti aku memilih
Denganmu atau kupergi
Begitulah lirik yang dibuat oleh Widi Nugroho dalam lagu ‘Harus Memilih’ yang katanya sih jadi
soundtrack film ‘Berkah Cinta’. Dari lirik tersebut, saya sangat bisa menangkap bagaimana galaunya dia (entah penyanyi atau tukang martabak yang ada di video klipnya), ketika dihadapkan pada pilihan yang sulit, bahkan dipadankan dengan pilihan hidup dan mati.
Mungkin hal itu juga sedang dihadapi oleh para
formatur dan mide
formatur Cabang, Komisariat, dan lembaga yang ada di lingkungan
HMI MPO Cabang Serang. Untuk diketahui, Cabang Serang memang saat ini belum memiliki struktural resmi lantaran belum dilantik. Mulai dari pengurus Cabang, Kohati, hingga Komisariat.
Para tim
formatur tersebut tentunya sedang menyusun, siapa dan dimana posisi calon-calon pengurusnya, sehingga dapat menjadi struktural yang mantap, solid dan dapat bergerak sejalan dan seirama. Tentunya
kepengurusan yang akan terbentuk, harus lebih baik dibandingkan struktur sebelumnya.
Sebagai orang yang bekerja di dunia yang kerap bersentuhan dengan pemerintahan, tentunya persoalan organisasi seperti itu sudah sering saya temukan di organisasi pemerintahan. Pergantian rezim pemerintahan (dan setiap ada kesempatan), pastinya akan dibarengi dengan ‘
reshuffle‘ para pejabat dengan kedok reformasi birokrasi.
Menurut KemenpanRB, reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (
good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.