Literatur

Karena Perempuan adalah Rahim Peradaban

Published

on

Jadi percayalah, ketika ingin berpendidikan, punya wawasan yang luas, punya pengetahuan yang luas, bukan karena ia ingin menyaingi laki-laki. Tapi karena ia menyadari suatu saat akan menjadi pendamping laki-laki hebat, laki-laki yang tak mengeluh meski jalan yang ia lalui sulit, yang selalu bisa menjadi support sistem yang baik, dan suatu saat akan menjadi seorang peradaban.

Jika laki-laki mengatakan tak perlu berpendidikan, tak perlu punya wawasan yang luas, tak perlu berilmu, lantas bagaimana ia mendidik anak-anaknya kelak? Sedangkan adalah madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anaknya, perempuan sebagai calon peradaban, seharusnya memang punya bekal untuk mendidik anaknya kelak. Karena anak tak bisa memilih lahir dari yang seperti apa, tapi mau menjadi ibu yang seperti apa itu adalah pilihan perempuan.

Perempuan itu, ketika ia kecil ia menjadi surga untuk ayahnya, ketika ia menikah ia menjadi penyempurna agama suaminya, dan ketika ia menjadi ibu surga ada di telapak kakinya. Namun tak pernah lupa juga, bahwa surga untuk perempuan itu di bawah telapak kaki ibunya, tapi ketika ia sudah menikah surga terletak pada suaminya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, dia berkata:

Baca Juga:  Gelar Diskusi Pemakzulan Presiden, WhatsApp Ketum PB HMI MPO Diduga Dibajak

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” jawab beliau “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251).

Baca Juga:  AWAS! Kota Serang Darurat Kekerasan Seksual

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Lagi Trending