Sambutan Ketua Umum PB HMI MPO, Affandi Ismail Hasan, dalam milad HMI ke-75.
Dalam sambutan kali ini, saya akan melontarkan satu pertanyaan yang sama dengan apa yang diucapkan oleh Stephen Hawking tatkala dia menjadi pembicara di California Institute of Technology (Caltech) beberapa tahun yang lalu “Mengapa kita ada di sini?” Saya kira ini menjadi satu pertanyaan yang penting, satu pertanyaan yang lahir ditengah kita masih sedang mencari solusi terkait bagaimana merawat kebhinekaan, merengkuh kemajuan peradaban, hingga menuntaskan kemiskinan dan tentunya mengatasi konflik agama yang merusak hubungan antar sesama anak bangsa dan merusak perdamaian bangsa.
Tepat saat ini, kita telah tiba pada hari di mana usia himpunan kita ini sudah tidak lagi muda, tidak lagi sekedar romantika dan intrinsik remaja, tapi telah penuh dengan lika-liku luka kehidupan. Ya, sejak berdirinya, dengan usia 75 tahun, HMI telah bergerilya dan berjuang tanpa pamrih demi memperjuangkan keislaman, kebangsaan dan keindonesiaan. Toh, itulah HMI organisasi kemahasiswaan yang rela menempuh jalan derita demi menuju ridha-Nya.
Adapun mengulik tema yang dicanangkan oleh organisasi tercinta kita ini, sejatinya kalimat “Terbinanya mahasiswa Islam menjadi insan Ulil Albab yang turut bertanggung jawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi Allah SWT” bukanlah narasi tanpa makna. Kalimat tersebut merupakan tujuan mulia dari organisasi kita ini, tujuan yang kemudian menjadi impian ini pun diderivasikan ke dalam sebuah sistem yang kita anut, yakni skema model perkaderan, hingga kemudian skema model perkaderan tersebut menuntun kita kepada objek dari upaya-upaya dan garis-garis perjuangan HMI, yaitu masyarakat Indonesia.