Oleh : Yunda Tia Meilita
Kader HMI MPO Komisariat Untirta Pakupatan
Pepatah mengatakan, “Jika ingin sukses, bangunlah sebelum ayam berkokok”. Dari pepatah tersebut dapat dipahami bahwa kokok ayam di awal hari itu menandakan datangnya waktu pagi. Kokok ayam tersebut mengandung makna bahwa telah memulai aktivitas di waktu pagi awal. Mengisi waktu pagi dengan berbagai kegiatan dan aktivitas yang positif tentunya akan menjadikan manfaat tersendiri.
Ada berbagai hal yang terkandung di waktu pagi, termasuk keagungan Tuhan yang dilampiaskan dalam tindakan ibadah, pacuan kesehatan yang dimunculkan dari kesegaran udara dan tindakan olahraga, memicu kecerdasan intelektual yang dilampiaskan dalam asahan otak di waktu pagi hari.
Islam ternyata sangat peduli dengan dinamika dan semangat beraktivitas di awal waktu. Setiap hari selalu diawali dengan kehadiran waktu pagi. Waktu pagi merupakan waktu istimewa. Seseorang yang merasakan udara pagi, niscaya dia akan mengatakan bahwa itulah saat paling segar sepanjang hari. Bangun pagi merupakan sesuatu aktivitas yang menyenangkan, sebab di pagi harilah keindahan alam itu terwujud dan sangat elok dipandang mata.
Ketika sinar matahari di ufuk timur mulai memancar menyinari negeri, kondisi tersebut menambah pesona kecantikan dari alam itu sendiri. Bagi para fotografer, keadaan alam pada pagi hari merupakan saat yang tepat untuk mengambil gambar dan mengabadikannya.
Pagi hari adalah saat yang tepat untuk menemukan energi baru. Ada ketenangan dan kekuatan baru yang siap kita gunakan untuk menyambut hari baru setelah bangun tidur. Allah SWT memang menjadikan malam sebagai tempat istirahat dari berbagai kepenatan, mengistirahatkan anggota badan dan pikiran kita yang senantiasa terlunta-lunta mengais kenikmatan dunia. Oleh karena itu, setiap pagi kita harus bersyukur atas kembalinya kehidupan dan ketenangan dalam memulai hari. Mari bersyukur seraya merenungkan kembali firman Allah SWT dalam QS. Al – Furqan ayat 47 berikut :
وَهُوَ الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الَّيۡلَ لِبَاسًا وَّالنَّوۡمَ سُبَاتًا وَّجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوۡرًا
“Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha”.
Allah SWT menciptakan manusia dan organ-organ tubuhnya untuk bekerja di waktu siang dan beristirahat di malam hari. Manajemen waktu tidur optimal di malam hari dalam tuntunan islam dapat di telaah dari QS. Adz-Dzariyaat ayat 15-18:
اِنَّ الۡمُتَّقِيۡنَ فِىۡ جَنّٰتٍ وَّعُيُوۡنٍۙ
اٰخِذِيۡنَ مَاۤ اٰتٰٮهُمۡ رَبُّهُمۡؕ اِنَّهُمۡ كَانُوۡا قَبۡلَ ذٰلِكَ مُحۡسِنِيۡنَؕ
كَانُوۡا قَلِيۡلًا مِّنَ الَّيۡلِ مَا يَهۡجَعُوۡنَ
وَبِالۡاَسۡحَارِ هُمۡ يَسۡتَغۡفِرُوۡنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air, mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).”
Waktu pagi merupakan waktu istimewa. Begitu banyak makna positif yang memberi spirit dan optimisme dalam hidup yang datang menyertai pagi. Pagi hari adalah waktu yang diliputi keberkahan, sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah saw dengan jelas dalam do’a yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang artinya :
Rasulullah berdoa: “Ya Allah berkahilah umatku di pagi hari mereka”.
Dalam do’a di atas, Rasulullah saw ingin melihat umat beliau menjadi kumpulan manusia yang gemar beraktivitas diawal waktu. Hanya mereka yang bersungguh-sungguh mengharapkan keberhasilan dan keberkahan yang bakal sanggup berpagi-pagi dalam kesibukan dan beraktivitas. Oleh karenanya, hendaknya kita tidak mengecewakan nabi kita yang menjadi panutan dan teladan umat manusia.