Literatur

Terapan Konsep Kesehatan Jiwa Imam Al-Ghazali

Published

on

Oleh: Yunda Rahmaningtias, Kader Komisariat Untirta Ciwaru

Kesehatan dilihat sebagai model yang terdiri dari kekokohan aqidah, terbebasnya dari penyakit hati, berkembangnya akhlak yang mulia, terbinanya adab yang baik dalam hubungan sosial, dan tercapainya dunia dan akhirat.

Tulisan ini membahas berbagai metode untuk mencapai kesehatan berbasis pemikiran Imam .

Dimensi spiritualitas merupakan hal yang tidak dapat diabaikan dalam pendidikan kesehatan . Krisis spiritual ini menimbulkan depresi tersembunyi yang dapat membuat individu bunuh diri dalam rasa putus asa yang mengambang.

Untuk mengatasi krisis spiritual, individu membutuhkan bantuan dari lingkungan sekitarnya, serta individu dapat belajar untuk mentransendesikan dirinya. Pendekatan sufistik dianggap dapat menjawab berbagai pertanyaan esensial dalam kehidupan manusia.

Baca Juga:  Budaya Tahlilan dan Silaturahmi, Menghibur Keluarga yang Ditinggalkan

Pemikiran terlihat memiliki relevansi yang tinggi dalam menjawab masalah kemanusiaan sampai saat ini, pemikirannya masih banyak dibahas dalam berbagai buku dan jurnal-jurnal ilmiah.

Rubu ‘al-muhlikat berisi tentang pembahasan sifat-sifat tercela yang dapat membinasakan manusia dan Rubu ‘al-munjiyat mengkaji sifat-sifat terpuji yang yang dapat menolong dan menyelamatkan manusia.

Dengan demikian, cukup menarik untuk mencoba melihat bagaimana relevansi pemikiran untuk pendidikan di Indonesia.

Baca Juga:  Haji dan Qurban: Kepasrahan dan Ketundukan

Dalam perspektif Islam, kesehatan jiwa berlandaskan kepada keimanan dan ketakwaan, dan bertujuan untuk mencapai hidup bermakna, dengan di dunia dan di akhirat.

Halaman SebelumnyaHalaman 1 dari 2 Halaman

Lagi Trending