Literatur

Tiga Hal Yang Menjadikan Iman Sempurna

Published

on

Oleh : Tia Meilita, Kader MPO Komisariat Untirta Pakupatan

Buah dari keimanan seseorang itu tidak hanya akan dinikmati di akhirat saja, bahkan ketika masih hidup di dunia pun lezatannya sudah dapat dirasakan. Akan tetapi buah kelezatan iman tidaklah dengan begitu saja dapat dirasakan, namun harus mencukupi atau menyempurnakan lebih dulu syarat-syaratnya.

Syarat-syarat tersebut adalah sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadist riwayat Bukhori yang artinya :

Dari Anas r.a ia berkata, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : “ada tiga perkara (hal), barang siapa yang melaksanakan ketiga-tiganya, niscaya ia akan mendapatkan kelezatan (kenikmatan) iman. (ketiga hal tersebut adalah) : Orang yang cinta kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi dari cintanya kepada yang lain daripada keduanya; Orang yang mencintai orang lain karena Allah semata-mata; Orang yang benci untuk kembali kepada kekafiran itu, sebagaimana bencinya akan dijatuhkan ke dalam neraka”.

Diantara beberapa kenikmatan dari sekian banyak kenikmatan yang akan dirasakan oleh seseorang yang didalam hatinya tertanam keimanan, adalah sebagaimana yang tercantum dalam hadist riwayat Bukhari yang artinya :

Dari Abu Said Al-khudry, dari Nabi SAW sabdanya: “setelah penduduk syurga masuk syurga dan penduduk neraka masuk neraka, maka Allah berfirman: Keluarkanlah dari neraka orang-ornag yang ada iman di dalam dadanya (walau hanya) sebesar biji sawi. Lalu mereka dikeluarkan dari neraka, (tetapi) tubuh mereka hitam bagaikan arang, karena itu mereka dilemparkan ke dalam sungai Haya’ atau Hayat. Kemudian tubuh mereka berubah bagaikan benih yang tumbuh sesudah banjir. Tidakkah engkau lihat benih itu tumbuh berwarna kuning dan berlipat-lipat”.

Baca Juga:  LPJ Diterima, Pengurus Cabang 2020-2021 Resmi Demisioner

Demikian juga pahala iman yang tertanam didalam hati. Walaupun sangat kecil, tetapi sudah dapat mengeluarkan seseorang dari dalam neraka. Tak dapat dibayangkan lagi apa balasannya, seandainya nilai iman yang tertanam dalam hati lebih tinggi dan lebih besar kadarnya. Padahal, dikeluarkan dari neraka saja merupakan karunia yang sangat besar, bahkan lebih besar dari dunia dan seisinya.

Di dalam sebuah hadist riwayat Bukhari dan Muslin disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengucapkan kata-kata yang baik atau bersikap diam. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”.

Baca Juga:  CATCALLING? JANGAN BERI RUANG PEMAKLUMAN

Dari hadist di atas dapat kita ketahui, bahwa keimanan itu dapat membuahkan akhlak yang baik. Di antaranya :

  1. Mengucapkan kata-kata yang baik.

Dari Ali bin Abi Thalib : “Lidah orang yang beramal itu terletak di belakang hatinya, sedangkan hati orang yang bodoh terletak di belakang lidahnya”.

  • Menghormati tetangga-tetangganya.

Dalam Al-Qur’an surah An-nisa atar 36, yang artinya; “Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, sanak saudara, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dengan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri”.

  • Memuliakan tamu-tamunya.

“Tamu adalah raja”, begitu kata pepatah. Oleh karena itu harus dihormati dan dimuliakan. Dalam banyak Riwayat sering dikisahkan bagaimana  akhlak Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam memuliakan tamu-tamunya sehingga mau tidak mau kita harus mencontoh akhlak Rasulullah dan para sahabatnya.

Demikian akhlak yang terpuji yang merupakan buah dari keimanan. Semoga kita semua dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga nantinya kita dapat merasakan kelezatan dan kemanisannya, baik semasa hidup di dunia dan ketika di akhirat nanti. aamiin

Lagi Trending