Dan pentingnya lagi mahasiswa memiliki kehidupan sosial dalam masyarakat dengan pemerintahan, fungsinya jembatan tersebut yaitu mahasiswa dapat menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah dan mahasiswa juga memiliki hak untuk mengkritisi pemerintahan dari segi kebijakan yang telah pemerintah buat apakah sudah mensejahterakan masyarakat atau malah kebijakan tersebut menyengsarakan.
Dengannya kami segenap aliansi mahasiswa terjun kelapangan (aksi demonstrasi) untuk menyuarakan hak-hak masyarakat. Akan tetapi aspirasi-aspirasi kita di cegah oleh aparat keamanan, karena kami aliansi mahasiswa ingin Gubernur Banten mendengar aspirasi kami dan berdialog dengan masa aksi.
Cuma itu goal kami. Tidak hanya di dengar sajah tapi di wujudkan dan di implementasikan oleh pemerintah Banten. Akan tetapi keinginan kami belum terwujud karena aparat keamanan mencegah kami bertemu dengan Gubernur Banten, entah apa yang merasuki aparat keamanan, sehingga kami bentrok dengannya terjadi kerisuhan saat itu.
Teman aliansi kami terkena tendangan oleh aparat keamanan, kami sudah bicara dengan baik-baik kepada pihak keamanan tapi tidak di dengar, padahal kami mahasiswa cuma membawakan toa dan kertas aspirasi yang telah kami kaji untuk di sahkan dan di tanda tangani oleh pihak yang berwenang.
Pada saat itu masa aksi dan aparat keamanan risuh dan berbentrokan, ada teman kami yang di pukul-pukul, diseret-seret, kalau di pikir apa salah kami mahasiswa !!. Kami bukan maling (pencuri) yang di seret-seret dan di pukul-pukul, kami hanya menyuarakan aspirasi dari masyarakat dan tugas aparat keamanan itu untuk mengayomi, mengamankan bukan menendang, memukul senak jidat.