Oleh: Yunda Zahratul Muharromah, Kader
HMI MPO Komisariat Untirta Pakupatan
Bank Indonesia (BI) adalah bank pusat dari segala bank yang ada di Republik Indonesia, atau sering disebut
Bank Sentral.
- Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah kebijakan dalam pengaturan ketersediaan uang, untuk mencapai dan menjaga suatu tujuan tertentu.
Bank lain tidak memiliki hak dalam pengaturan moneter ini, hanya Bank Sentral yang berhak melakukannya.
- Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Seperti yang kita ketahui bahwa sebagai lembaga keuangan, bank sentral ini harus menjaga serta memperlancar sistem pembayaran. Karena kelancaran dan keamanan sistem pembayaran mencerminkan kemajuan suatu negara.
- Mengatur dan mengawasi perbankan.
Tugas bank sentral yang telah dipaparkan di atas tak lain dan tak bukan adalah untuk mencapai tujuan tunggal yang dimiliki bank sentral, yaitu menjaga kestabilan nilai
tukar rupiah. Dengan terjaganya kestabilan nilai tukar, maka akan terjaganya kestabilan
inflasi dan nilai tukar uang negara lain (kurs). Seperti yang kita ketahui, dalam perekonomian adanya ekspor dan impor, jika terjadinya ketidakstabilan, maka akan menurunnya nilai provit dalam negeri.
Lalu bagaimana jika ada warga Indonesia yang memperbanyak dan mencetak
uang palsu?
Apakah itu akan berakibat pada perekonomian Indonesia? Jawabannya adalah iya, dengan beredarnya banyak
uang palsu maka akan berakibat fatal.
Adapun akibatnya adalah:
- Terjadinya Inflasi
Karena banyaknya uang yang beredar tidak seimbang dengan banyaknya barang yang yang jumlahnya terbatas. Maka seiring dengan meningkatnya demand (permintaan), harga barang pun naik. Jika hal ini dibiarkan dan diremehkan, hal ini akan memicu inflasi tak terkendali yang sangat berbahaya bagi perekonomian suatu negara.
- Turunnya Kualitas Uang
Bank sentral membuat mata uang rupiah menggunakan bahan bahan yang berkualitas, dan dilengkapi dengan alat-alat yang canggih. Jika dibandingkan dengan uang palsu yang beredar, jelas kualitasnya sangat jauh, dan bayangkan jika uang palsu ini beredar dan diminati oleh banyak kalangan karena pembuatannya yang mudah, maka turunlah kualitas uang di negara kita.
- Terjadinya Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial pasti akan terjadi saat uang palsu beredar, mengapa? Karena mereka yang berupaya melanggar dan mencetak uang palsu akan mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, sedangkan mereka yang berusaha dan bekerja untuk mendapatkan uang yang telah diizinkan beredar mendapatkan uang yang terbatas, sehingga mereka belum bisa mendapatkan semua yang mereka inginkan.
- Ketidakjelasan Uang yang Beredar
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Bank Sentral bertugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Jika uang legal yang beredar, maka bank sentral mudah dalam menghitung
berapa uang yang beredar. Kebalikannya jika uang yang dipakai bukanlah uang yang legal, Bank Sentral akan mengalami kesulitan dalam menentukan berapa jumlah uang yang beredar
di masyarakat.
Maka dengan begitu, kita sebagai masyarakat haruslah bijak dalam menerima uang. Selain menggunakan pemeriksaan keaslian uang rupiah dengan sinar ultraviolet, ada 3 cara lain untuk mempermudah mengenali keaslian uang rupiah, yaitu dengan teknik 3D: diterawang, diraba, dan dilihat.