Suarahimpunan.com – Muhammad Ahyar, Ketua HMI Badko Sulselbar dan salah satu kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), tiba di Pekanbaru dengan penampilan yang mencuri perhatian.
Berbeda dari kandidat lain yang hadir dengan atribut pemenangan dan rombongan pendukung, Ahyar datang seorang diri mengenakan jaket berwarna hijau khas ojek online Grab.
“Masih layak untuk menahan dingin di perjalanan, warnanya juga sama dengan warna HMI,” ujar Ahyar saat dikonfirmasi mengenai alasan memilih jaket tersebut.
Ahyar dikenal sebagai sosok yang merakyat dan dekat dengan kader, terutama di lingkungan Badko Sulselbar.
Meskipun baru bergabung dengan HMI pada 2021, ia sudah dipercaya menjadi Ketua Cabang pada periode 2021–2022, dan kemudian memimpin Badko Sulselbar pada periode 2023–2025.
Kepemimpinannya yang dinilai berhasil oleh sebagian besar cabang di wilayah tersebut menjadi alasan kuat bagi kader-kader HMI mendorongnya maju sebagai calon Ketua Umum PB HMI.
“Keputusan saya maju bukan karena keinginan pribadi, tetapi atas dorongan dan harapan teman-teman HMI di Sulselbar. Saya berharap teman-teman HMI se-Indonesia juga bisa menyambut dengan semangat yang sama,” ujar Ahyar.
Meski begitu, langkah Ahyar tidak lepas dari tantangan. Beberapa pihak disebut mencoba menjegal langkahnya dengan menyebarkan isu pribadi, mulai dari anggapan bahwa dirinya terlalu dini maju sebagai Ketum PB, hingga tudingan kedekatan dengan seorang perempuan dan isu adanya dukungan dari pemodal besar bernama Aguan.
Sebagai bentuk visi perjuangannya, Ahyar mengusung tagline “HMI Menyejarah”, yang menurutnya merupakan ajakan kepada seluruh kader HMI untuk bersatu, mengambil peran, dan berkontribusi tanpa harus saling bersaing. (M Wahyu – Cabang Lebak)
Komentar