Kabar
Beranda » Pemilihan Ketua Umum PB HMI MPO 2025-2027 Disebut Janggal dan Penuh Penjegalan

Pemilihan Ketua Umum PB HMI MPO 2025-2027 Disebut Janggal dan Penuh Penjegalan

Suasana pada saat para Calon Ketua Umum menghadiri forum Kongres.
Suasana pada saat para Calon Ketua Umum menghadiri forum Kongres.
Table of Contents+

    Suarahimpunan.com – Kongres HMI MPO XXXIV di Pekanbaru akhirnya selesai. Berbagai tahapan kongres pun telah dilalui, mulai dari penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPj) hingga pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar.

    Namun, perhelatan dua tahunan itu disebut menyisakan persoalan yang cukup serius, terutama dalam proses pemilihan Ketua Umum yang diklaim sangat janggal.

    Berdasarkan pantauan pada Sabtu (31/5) menjelang subuh, proses pemilihan Ketua Umum PB HMI MPO telah selesai dengan singkat, bahkan sebelum tahapan pemilihan Ketua Umum dimulai.

    Pasalnya, seluruh calon yang memenuhi syarat, mengundurkan diri dari pencalonan mereka. Terdapat empat nama yang mengundurkan diri, mereka adalah Govinda, Muhamad Ahyar, Abdul Khalik dan Faikar Al Baqir.

    Keempatnya menyatakan untuk mundur dari pencalonan, sehingga hanya menyisakan Handy Muharam sebagai Calon Ketua Umum. Karena hanya satu calon, tanpa ada pemungutan suara, Handy ditetapkan sebagai Formatur Ketua Umum PB HMI MPO 2025-2027.

    KOHATI Serang Soroti Kendala Implementasi UU TPKS dalam Diskusi Publik

    Salah satu peserta kongres yang enggan disebut namanya mengaku kecewa dengan hasil tersebut. Menurutnya, meskipun peristiwa itu membuat kongres berlangsung efektif, namun tidak memberikan atmosfir intelektual dan demokratis dalam pemilihan Ketua Umum.

    “Tentu saja kecewa, kami ingin melihat adu gagasan dari para calon. Namun ternyata selesai begitu saja, padahal kita semua merasakan dinamika sebelumnya terkait dengan syarat pencalonan, sangat panas. Jadi ini antiklimaks sih,” ujarnya.

    Apalagi, mereka yang hadir dengan hak suara, menjadi seperti tak dianggap lantaran keputusan aklamasi itu, seperti telah disetting dengan rapih oleh para elit di atas.

    “Jadi kami kemarin berdinamika, merasakan kericuhan forum, pada akhirnya toh nggak digunakan syarat-syaratnya. Semua mengundurkan diri, seperti memang sudah disetting aja sama pimpinan,” katanya.

    Selain itu, aroma penjegalan pun disebut mewarnai perhelatan Kongres XXXIV di Pekanbaru. Sebab, dua calon yang telah mendapat dukungan lima cabang dan digadang-gadang serius untuk maju, tidak mendapat rekomendasi dari cabang asalnya.

    PB HMI MPO Dinilai Ingkar Janji, HMI Jakarta Serukan Mosi Tidak Percaya

    Keduanya yakni Zunnur Roin yang merupakan Sekretaris Jendral PB HMI MPO 2020-2022, dan Ferizal Mukhtar yang merupakan Sekretaris Jendral PB HMI MPO 2023-2025. Zunnur merupakan calon dari Cabang Pekanbaru, sementara Ferizal berasal dari Cabang Jakarta Barat.

    Cabang asal Zunnur diketahui lebih memilih memberikan rekomendasi kepada Govinda, untuk maju sebagai Calon Ketua Umum. Sementara Cabang Jakarta Barat, memilih untuk merekomendasikan Handy ketimbang Ferizal untuk jadi Calon Ketua Umum.

    Berdasarkan penelusuran di lapangan yang dilakukan oleh Kru LAPMI Kolektif, nama Zunnur dan Ferizal memang digadang-gadang menjadi pesaing kuat dalam kontestasi pemilihan Ketua Umum, disandingkan dengan Handy, Ahyar dan Faikar.

    Sementara dalam polling yang dilakukan oleh Kru LAPMI Kolektif, nama Zunnur menjadi Top of Mind sebagai Ketua Umum PB HMI MPO 2025-2027.

    Terkait dengan dugaan penjegalan, Zunnur Roin saat dikonfirmasi enggan memberikan komentarnya.

    Diduga Imbas Statemen Ketua Umum dan Pembatalan Aksi, Sekretariat PB HMI MPO Dicoret-coret Kader

    Adapun Ketua Umum Cabang Pekanbaru, Givo Vrabora, saat dikonfirmasi membantah bahwa terjadi penjegalan terhadap Zunnur Roin.

    “Kami tidak ada penjegalan terhadap calon siapapun dari Pekanbaru. Ini semua berangkat dari diskusi para pengurus Cabang Pekanbaru, setelah didiskusikan, diputuskan,” ucapnya singkat.

    Sementara itu, Ketua Umum HMI MPO Cabang Pekanbaru periode 2018-2019, Dian Aksara, yang merupakan salah satu pendukung Zunnur, buka suara terkait dugaan tersebut.

    Menurutnya potensi menang Zunnur telah terpetakan dengan baik, Namun, faktor legitimasi dan pergerakan politik penolakan dari dalam pada akhirnya melemahkan posisi Zunnur.

    “Bang ZR adalah kader terbaik yang kami duga tersandera oleh tukar guling legitimasi, yaitu kesepakatan sepihak antara PB HMI dengan pihak pemburu Kongres ke Pekanbaru. Semangat bersama yang sempat kita galang ternyata jebakan politis untuk menjegal beliau dengan metode pelemahan,” katanya.

    Menurutnya, upaya penjegalan Zunnur telah terasa sejak awal persiapan kongres hendak dilakukan. Sebab, terdapat resistensi yang terhadap kehadiran Zunnur, yang ingin turut menyukseskan perhelatan dua tahunan itu.

    “Resistensi keterlibatannya diperkuat dengan kampanye penolakan dan pembunuhan karakter oleh rival-rivalnya yang bahkan tidak pernah didiskusikan dan dipertimbangkan secara serius oleh Cabang kami, sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi kader,” tuturnya.

    Dian menyebutkan bahwa pola mencerminkan pudarnya spirit objektif seleksi dan regenerasi kepemimpinan pada semua tingkatan struktur di HMI MPO, yang membuka ruang kesepakatan-kesepakatan gelap untuk pihak yang berkepentingan buruk.

    Dian juga menyampaikan, diplomasi kemenangan yang dirajut Zunnur telah berjalan massif dan objektif, dengan melakukan diseminasi ide dan gagasan tanpa melakukan strategi perebutan kekuasaan yang ugal-ugalan.

    “Bang ZR selalu ingatkan, tetap menahan diri. Semua harus dirangkul, semangatnya harus kolektif.   Spiritnya jangan mengejar, tapi mencari pemimipin. Jika kita tidak menang, berarti bukan kita orangnya. Fakta sejarah membuktikan bahwa misteri kepemimpinan itu nyata, bisa merobohkan atau membangun,” terangnya.

    Menurutnya, hal itu bertujuan untuk memperjuangkan legitimasi dalam membenahi kekurangan-kekurangan internal HMI MPO, dan menumbuhkembangkan semangat kaderisasi formal dan nonformal di HMI MPO.

    “Kami telah membacanya sejak lama, itu kenapa aksi-aksi reaksioner di internal Cabang Pekanbaru semakin tidak terkendali, karena tertutupnya keran komunikasi terbuka semua pihak. Bukan hanya untuk menyukseskan Kongres yang rentan manipulatif, tapi memfungsikan skema perkaderan berbasis delegasi secara objektif dan terbuka,” terangnya.

    Dian menambahkan, pemetaan dan diplomasi pemenangan yang dilakukan untuk memperjuangkan gagasan HMI Bersemi berjalan halus sejak seminggu sebelum Kongres dilakukan.

    Berdasarkan perhitungan pihaknya, terdapat sebanyak 114 suara potensial yang telah dikantongi Zunnur. Pihaknya pun merasa puas atas pencapaian filosofis yang mereka menangkan, meskipun kalah di kompetisi suksesi Ketua Umum PB HMI MPO.

    “Kita petakan dengan pendekatan diplomatis dan semangat persatuan, lebih kurang 114 suara memungkinkan mengalir ke Figur Zunnur Roin. Tapi apa daya, kita menang di votting, kalah disetting,” tandasnya. (Diebaj Ghuroofie – Cabang Serang)

    Catatan redaksi: Kami telah menambahkan konfirmasi dari Ketua Umum HMI MPO Cabang Pekanbaru, Givo Vrabora, terkait dengan isu penjegalan.

    Komentar

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *