Oleh: Kanda Ahmad Robiyana, Kader HMI MPO Komisariat Untirta Pakupatan
PART 2
(bagian kedua dari kisah Roni, sila baca bagian pertama agar paham alur ceritanya)
Akan tetapi Meilisa sudah benar-benar tidak mau membuka hati buat cowok dia tetap fokus sama karirnya. Beberapa hari kemudian, tingkah laku dan sikap Roni ke Meilisa tertebak oleh kawan-kawannya, bahwa dia suka dengan Meilisa. Roni pun tersipu malu dan tetap menutupi perasaannya dia pura-pura tidak punya rasa suka sama Meilisa.
Roni yang selalu upload foto Meilisa di status WhatsAppnya akhirnya ketahuan oleh salah satu teman jurusan Meilisa. Disitu Roni akhirnya mengungkapakan perasaannya soal Meilisa ke temannya, dan temannya pun mendukung dia untuk jadian sama Meilisa.
Setelah lama perasaan Roni yang dipendam akhirnya kawan-kawan mengetahuinya karena saat itu meraka sedang gabut, tidak ada kegiatan atau pekerjaan. Mereka memilih untuk bermain game “Turth or Dare” (Jujur atau Tantang).
Setelah semua rahasia masing-masing terbongkar, terakhir bagian Roni kena “Turth or Dare” dan Roni memilih untuk “Truth” (jujur). Kemudian salah satu teman nya memberi pertanyaannya kepada Roni “Apakah lu suka sama Meilisa?” ujar temannya.
Saat itu Meilisa tidak mengikuti game tersebut, dan pada akhirnya Roni pun jujur dengan perasaannya kepada kawan-kawannya soal dia dengan Meilisa. Roni menjawab pertanyaan dari temannya “Iya gua suka sama Meilisa, tapi sekedar kagum doang ko. Yahh kita kan tidak tau soal jodoh, kalau dia jodoh gua yah Alhamdulillah. Tapi gua mohon sama kalian jangan bilang-bilang yahh sama Meilisa, karena gua takut dia menjauh dari gua karena tau soal perasaan gua ke dia, udh kalian cukup tau aja,” ujar Roni. Kemudian kawan-kawannya pun tertawa dan Roni tersipu malu “Lanjut… Lanjut” kata Roni dengan pipi merahnya.
Beberapa minggu kemudian, ketika kegiatan perlombaan dengan warga Desa Pada Suka, Roni dengan sibuk menyiapkan peralatan untuk perlombaannya. Singkat cerita perlombaan yang sebentar lagi selesai, rekan-rekannya malah bermain tepung. Roni pun berusaha menghindari rekan-rekannya agar dia tidak kena lemparan tepung, hanya Roni yang masih kelihatan bersih, tanpa kotoran tepung ditubuhnya.
Akan tetapi ternyata Meilisa mengincar Roni untuk melemparkan tepung kepadanya dan akhirnya Roni pun terkena lemparan tepung oleh Meilisa. Disitu Roni merasa senang dan kesal juga. Disisi lain Meilisa ternyata memerhatikan Roni dan di sisi lain juga Roni tidak mau kena lemparan tepung.
Dan disitu Roni mulai was-was dan mencari celah agar dia bisa membalas lemparan ya kepada Meilisa. Tidak lama kemudian Meilisa sedang sibuk main handphone, Roni langsung mengambil kesempatan tersebut, dan akhirnya Roni berhasil melempari tepung kepada Meilisa, di situ pun Roni tertawa karena sudah membalasnya. Tapi Meilisa selalu mengincar Roni lagi agar dia terkena lemparan tepung darinya, akan tetapi Roni berhasil menghindarinya karena Roni selalu memerhatikan setiap pergerakannya.
Singkat cerita, usai kegiatan perlombaan tersebut pada malam hari Roni selalu chatting-an sama Meilisa. Entah pembahasan Roni itu apa, yang jelas Roni selalu berusaha mencari topik pembahasan agar dia selalu chatting-an dengan Meilisa. Roni yang sudah move on dari mantannya dia masih berusaha untuk memulai percintaanya dengan Meilisa tapi itu hanya sekedar harapan sajah.
Tidak terasa masa KKM mereka segera berakhir, Roni dan kawan-kawan bersiap-siap untuk melaksanakan penutupan di Kantor Desa Pada Suka. Setelah itu malam harinya Roni dan kawan-kawan membuat suatu kegiatan yaitu tukar kado.
Sebelum malam itu tiba, Roni memikirkan mau buat kado apa untuk kawan-kawannya Roni kebingungan saat itu. Pada suatu hari Roni membeli kerudung untuk isi kadonya dan Roni memasukan jam tangannya yang banyak kenang-kenangan di masa lalunya. Roni pun berdoa agar kado yang dia buat, didapat oleh seseorang yang dia sukai yaitu Meilisa.
Pada malam pertukaran tiba, Roni tidak menyangka doanya terkabulkan. Kado yang dibuat Roni didapatkan oleh Meilisa, Roni bersyukur dan merasa bahagia doanya terkabulkan entah itu hanya kebetulan saja atau apa yang terpenting permintaan dia kepada Allah itu dikabulkan.
Kemudian setelah tukar kado, Roni dan kawan-kawan bercerita tentang suka duka selama di tempat KKM atau di poskonya. Setelah mendengar isi hati masing-masing, mereka semua mulai terharu dan menangis, karena mereka akan segera berpisah. Roni dan Meilisa yang kelihatan anti menangis, tapi pada saat itu mereka sudah tidak kuat lagi dan akhirnya mereka menangis karena akan berpisah. Pertemanan yang sangat solid,suka duka mereka lewati selama KKM membuat air mata mereka berjatuhan.
Singkat cerita ketika kawan-kawannya mau tidur karena besok siap-siap untuk pulang, Roni pada malam itu mengirimkan pesan kepada Meilisa agar isi kadonya digunakan dengan baik dan dirawat dengan baik, supaya kalau Meilisa merasa rindu dengan suasana KKM dia hanya melihat isi kado Roni tersebut.
Keesokan harinya, Roni dan kawan-kawan nya berpamitan dengan warga terdekatnya dan di situ pula terjatuh lagi air mata mereka karena sedih sudah banyak kenangan semasa KKM di desa itu. Orang tua kawan-kawan Roni pun mulai berdatangan untuk menjempu anaknya, hal itu membuat Roni dan kawan-kawan tidak kuat menahan rasa sedih.
Roni begitu senang dan sedih ketika melihat orang tua Meilisa datang untuk menjemputnya. Tapi sebelumnya Roni bilang kepada Meilisa “Lu dijemput sama siapa Mel?” ujar Roni kepada Meilisa. Meilisa pun menjawab “Sama bapak gua Ron.” Roni bertanya lagi “Lu kan rumahnya jauh, bapak lu mau jemput di mana? Mau kesini apa nunggu di terminal?” Meilisa menjawab “Gak tau Ron.” Roni “Yasudah kalau gitu, nanti lu kabarin gua yahh klo lu mau dijemput di terminal. Gua anterin,”ujar Roni yang peduli dengan Meilisa.
Sudah beberapa jam kemudian bapak Meilisa belum juga datang menjemputnya. Sedangkan sebagian kawan-kawannya sudah pulang kerumahnya masing-masing, tinggal menunggu Meilisa yang belum juga ada kabar dari bapaknya.
Roni yang selalu ada buat Meilisa menunggu orang tua Meilisa menjemputnya. Tidak lama kemudian Orang tua Meilisa datang ke posko untuk menjemput anaknya, di situ mereka berpamitan dan Meilisa mengucapkan terima kasih kepada Roni yang sudah membantu dan selalu ada ketika dia perlu bantuan. Roni pun tersenyum bahagia. “Iya Mel sama-sama, lu hati-hati ya dijalannya. Jangan lupa kabarin gua kalo lu udah nyampe rumah,” ujar Roni kepada Meilisa.
Kisah pun berakhir dengan penuh rasa sedih, dan sekarang Roni dan Meilisa pun menjalani hatinya dengan masing-masing. Roni yang belum siap untuk mengungkapkan perasaannya kepada Meilisa, karena dia tahu akan terjadi apa ketika dia mengungkapkan perasaan kepada Meilisa. Mungkin sekarang Roni sedang memantaskan diri sebelum dia siap mengungkapkan perasaan kepada Meilisa.
Dan saya tanya kepada Roni bahwa saat ini dia masih berkomunikasi dengan Meilisa dan masih memendam rasa sukanya itu kepada Meilisa.
Harapan penulis semoga Roni bisa menggapai keinginannya untuk mendapatkan Meilisa dan disatukan oleh Allah SWT. Terus semangat Roni untuk memantaskan diri, karena kita tahu bahwa jodoh itu tidak kemana, tapi kita juga harus ada usahanya.
Usahanya itu berdoa dan lakukan apa yang pantas kamu lakukan untuk Meilisa.
Dari cerita tersebut ambil hikmah nya yang baik dan jangan ditiru jika ada kurang baik untuk kita.
Mungkin jika pembaca penasaran dengan kelanjutan kisah Roni dan Meilisa, kawan-kawan silakan komentar ya….
Terima kasih…..