Cerpen
Bukan Cerita KKM Mistis (Bagian 3)
Published
3 tahun agoon
Oleh: Kanda Ahmad Robiyana, Kader HMI MPO Komisariat Untirta Pakupatan
PART 3
Hallo guysss!!!!
Oke kembali lagi, saya akan melanjutkan kisah Roni pada saat KKM. Yang belum baca part 1 dan 2, silakan baca terlebih dahulu ya….
Bagaimana kawan-kawan di cerita sebelumnya seru gak? Pasti seru ya kan. Saya saja sebagai penulis cerita itu penasaran nih dengan kisah si Roni selama KKM. Apakah ada yang cinlok (cinta lokasi) seperti orang-orang bilang ‘Kalau KKM tuh ajang mencari jodoh’??? Atau itu hanya sekedar isu saja, dan justru KKM malah lekat dengan cerita mistis???
Apakah kisah kali ini tetap sama seperti sebelumnya??? Ataukah kisah kali ini dibumbui dengan sedikit kisah mistis???
Penasarankan??? Ayokk kita baca cerita lanjutan kisah si Roni…
Sebelumnya saya mohon maaf kepada kawan-kawan dengan cerita sebelumnya, karena saya langsung penutupan. Mungkin kawan-kawan ada yang greget dengan cerita Roni sebelum penutupan itu tiba. Apakah ada tokoh lain yang akan diceritakan oleh Roni atau kejadian yang menyeramkan lainnya? Temukan jawabannya pada cerita ini…
Oke langsung saja saya ceritakan…
Pada saat itu saya bertemu kembali bersama Roni, kemudian saya penasaran untuk mencari tahu apakah Lokasi KKM Roni tempatnya angker atau tidak. Tidak lama Roni puni bercerita kepada saya, kata Roni bahwasanya ada pengalaman yang tidak bisa dilupakan selama KKM bahkan sampai sekarang.
Kemudian saya bertanya kepada Roni “Wahh pengalaman apa tuh Ron sampe lu gak bisa lupain? Tapi lu jawab dulu pertanyaan gua. Lokasi KKM lu angker gak?” Roni menjawab “Iya ini berhubungan juga sama pertanyaan lu. Ini cerita mistis, seperti yang lu tanyakan ke gua.” Saya pun semakin penasaran “Wahhh mantap nih kayaknya seru tuh Ron, coba ceritain gua pengen tau.” ujar saya.
Kemudian Roni pun bercerita kepada saya, jadi pada saat itu bertepatan hari kamis, mereka bermain keliling desa dengan anak-anak kecil di desa. Di perjalanan mereka bertegur sapa dengan warga desa Pada Suka, dengan ramahnya warga menyapa mereka.
Di perjalanan, mereka bercanda tawa dengan senyuman yang lebar, dengan suara yang keras sampai-sampai mereka tidak sadar kalau tempat tersebut “heritt” (angker) menurut warga setempat. Kemudian mereka jalan-jalan ke sungai yang katanya banyak sekali penghuni tak kasat mata, saat itu mereka menuju sungai ketika menjelang magrib. Tiba-tiba salah satu dari mereka yaitu Akbar, Santi, dan Meilisa pun melihat rekan KKM yaitu Yanto di pinggiran sungai memisahkan diri. Sebelumnya si Yanto tidak ikut pergi ke sungai tersebut karena dia sedang menjaga posko berdua bersama Yadi.
Hari sudah sore sekitar pukul 17.30 WIB pun mereka pulang ke posko. Akbar, Santi dan Meilisa melihat rekan temannya Yanto sudah berada di posko sedang beres-beres. Mereka terheran-heran, begitu cepat si Yanto ini sampai ke posko.
Malam hari tiba setelah mereka sholat magrib dan tadarus Qur’an (saat ini tepat pada malam Jum’at) beberapa tim konsumsi termasuk Akbar dan Santi saat itu jadwal masak dan ada juga yang ikut nimbrung atau ngobrol-ngobrol di dapur.
Kemudian si Yanto pun menghampiri mereka ke dapur untuk mendengarkan obrolan-obrolan mereka. Tiba-tiba si Akbar menanyakan kepada si Yanto “Yanto lu tadi cepet banget pulang ke poskonya.” ujar Akbar. Yanto terheran-heran “Maksudnya Bar? Gua kan jagain posko sama Yadi” kata si Yanto dengan muka kebingungan.
“Lu jangan becanda deh To, gak lucu tau.” ujar Akbar dengan disertai tawa. Kemudian Yanto menjawab “Lu ni gak percaya yah, coba tanyain sama Yadi, Putri, Ika. Kalau gua di posko gak ikut kalian.” Saat itu Putri dan Ika tidak ikut dengan mereka ke sungai karena habis belanja.
Kemudian Akbar dan rekan temannya yang melihat Yanto di pinggir sungai sendiri melongo dan ada juga bulu kuduknya berdiri (merinding). “Coba lu tanyain deh sama Yadi, Putri dan Ika yg lihat gua di posko klo kalian gk percaya…” ujar Yanto.
Kemudian mereka pun memanggil Putri dan Ika, dan bener bahwasannya Yanto ada si posko dan tidak ikut ke sungai bersama mereka. Saat mendengar dari Putri dan Ika Kondisi saat itu sangat mencengkam, mereka yang melihat Yanto di sungai masih terheran-heran dan masih mempercayai bahwa itu Yanto.
Meilisa menanyakan kepada Yanto “Lu tadi ikut kan sama kita ke sungai?” Yanto menjawab “Ya Allah gak Meil, gua tadi di posko gak ikut sama kalian.. Gua harus gimana biar kalian percaya sama gua???” Meilisa pun tercengo mendengar perkataan Yanto. Bahkan ada buktinya kalo Yanto ikut dengan mereka, yaitu ada salah satu rekan nya berfoto-foto dan di dalam foto tersebut ada Yanto sedang berdiri sendiri di pinggir sungai.
Mereka pun memperlihatkan foto tersebut kepada Yanto “Nih ini lu kan Yanto…” ujar Akbar sambil memperlihatkan fotonya kepada Yanto. Yanto pun heran “Gua kan jagain posko, kalo gua ikut terus siapa yang jagain posko? Sedangkan Yadi sedang tidur di kamar, masa gua tinggalin Yadi? Takutnya ada yang masuk ke posko gimana? Sedangkan di dalam banyak barang-barang berharga kalian. Kalau pun gua ikut apa kalian lihat gua jalan bareng sama kalian? Dan Putri, Ika salah lihat gua di posko apa mereka yang bohong ke kalian bukan gua?//” ujar Yanto dengan tegas dengan muka keanehan.
Kemudian Putri dan Ika pun berkata “Bener kata Yanto, tadi tuh kita lihat Yanto sedang beres-beres posko sebelum kalian datang ke posko…” kemudian Roni mendengarkan obrolan mereka dan mencoba untuk menenangkan situasi saat itu. “Udah… Udah jangan di pikirin. Buru masak laper nih, malam ini kan mau ada evaluasi.”
Setelah Roni menenangkan mereka situasi masih tegang, seram, dan takut apa lagi Akbar dan Santi yang masih tidak percaya kejadian tadi sore. Setelah makan, mereka masih lanjut berbincang-bincang kejadian tadi sore. Karena bukan hanya Akbar, Santi, dan Meilisa saja yang melihat Yanto tapi ternyata ada beberapa rekannya yang melihat Yanto di pinggir sungai sendiri yaitu Notna Siregar, Silvi, Intan, Dini.
Malam itu sangat mencengkam, mereka yang melihat Yanto di pinggir sungai masih memikirkannya. Kemudian ketua kelompok KKM meraka yaitu Reza langsung mengumpulkan mereka untuk evaluasi kegiatan tadi pagi samapai dengan sore.
Di dalam forum Akbar dan Santi tidak fokus karena masih memikirkan kejadian tadi sore. Roni melihat mereka berdua tidak fokus di evaluasi saat itu, menegaskan kembali. “Akbar, Santi kalian kenapa? Udah lah kejadian tadi sore jangan di pikirin lagi, ini kita lagi evaluasi nih fokus dong…” Akbar dan Santi pun terdiam.
Evaluasi pun selesai, setelah evaluasi Notna Siregar mengajak mereka bermain game UNO. Keseruan mereka bermain UNO sangat mempengaruhi situasi yang tadinya menyeramkan menjadi suka ria, sampai-sampai tidak terasa bahwa malam kian larut menunjukkan pukul 00.30 WIB. Mereka masih terbahak-bahak dengan bermain game UNO tersebut padahal malam itu adalah malam Jum’at, yang katanya banyak yang bilang malam yang seram, tapi mereka tidak peduli akan hal itu. Mereka masih melanjutkan bermain game UNO yang seru.
Sudah pukul 01.00 WIB Reza menegur mereka supaya tertawanya jangan terbahak-bahak begitu sampai katanya terdengar di rumah warga sebelah. Reza pun menyuruh mereka untuk tidur karena sudah malam, Reza tidak lupa untuk mengingatkan kesehatan mereka selama KKM.
Situasi sudah sepi, peserta KKM putri sebagian sudah tidur dab masih ada yang bermain handphone. Tiba-tiba Lisa mengalami sesuatu, saat itu Lisa sudah tidur san dia mengalami erep-erep (ketindihan) ketika tidur. Erep-erep itu merupakan kejadian di mana seseorang yang sedang tidur diganggu oleh jin dengan rasa sesak dan menakutkan.
Kemudian Lisa pun terbangun dengan ketakutan menjerit sampai yang lain pun terbangun, temannya pun langsung menenangkan Lisa saat itu. Kemudian mereka ingin pindah tempat tidurnya ke ruang tamu dan harus ada cowok yang jagain setiap sudut, karena saat itu mereka sangat ketakutan sekali.
Tidak lama kemudian ada kejadian lagi, salah satu dari mereka yaitu Halimah, ia merasakan kesakitan perutnya, dengan muka menangis karena kesakitannya, kemudian temannya langsung bergegas untuk menanganinya. Ternyata Halimah ini tadi ketika makan malam dia tidak ikut makan dan penyakit maag -nya kambuh.
Roni dan rekan-rekannya sangat khawatir dengan kondisi Halimah saat itu. Setelah kejadian Halimah dan Lisa tidak lama kemudian, salah satu rekannya yaitu Nisa merasakan menggigil kedinginan, padahal saat itu Nisa ikut menangani Halimah yang kesakitan.
Kemudian teman dekatnya yaitu Halimah menyadarkan Nisa “De..De.. Kamu kenapa?” ujar Halimah kepada Nisa. Nisa tidak sadar saat itu, badannya masih menggigil kedinginan. Halimah langsung memberikan selimut dan memeluknya. Kemudian Halimah terus bicara kepada Nisa “De..De..Kamu kenapa?” Kemudian Nisa menyahut “Ges gera hares budak ges peting (sudah buru tidur udah malam)..” ujar Nisa, dengan masih tidak menyadarkan diri.
Di situ Halimah merasakan bahwa itu bukan Nisa yang berbicara, karena kalau memanggil Halimah dengan sebutan “ne” tapi ini beda lagi kata Halimah. Situasi sangat mencengkam saat itu. Tiba-tiba kejadian berbarengan terjadi pada Akbar, ia merasakan mual-mual entah kenapa Akbar seperti itu padahal dia makan yang paling banyak ketika makan malam bersama.
Kemudian Akbar terus mundar-mandir ke kamar mandi karena mual-mualnya itu seperti ingin muntah tapi tidak bisa mengeluarkan apa-apa. Saat itu situasi nya sangat aneh sekali dan kebingungan mau berbuat apa. Tidak lama kemudian Nisa menangis dengan mata tertutup dan berkata “hayang balik(pengen pulang)…” Di situ Halimah mencoba menyadarkan Nisa tapi Nisa malah mengamuk dan ternyata Nisa kerasukan setan.
Kemudian Roni mencoba mendekati Nisa dan bulu kuduknya berdiri tapi dia berusaha untuk tenang dan tidak takut. Kemudian Meilisa pun melihat kondisi Nisa sangat perihatin dan Meilisa pun menoleh ke Roni lalu dia berkata “Ron lu lakukin apa ke, baca-baca ke biar Nisa sadar…”
Kemudian Roni pun bergegas wudhu dan sholat sunnah malam, dan dia berdoa sembari memegang air minum satu gelas, dengan membacakan ayat kursi sebanyak 7 kali, Al-Ikhlas 3 kali, Al-Falaq dan An-Naas satu kali. Karena Roni dulu pernah mondok jadi dia mencoba untuk melakukan hal itu ketika ada orang yang kesurupan. Setelah air minumnya dibacakan do’a, air tersebut disuguhkan pada Nisa, akan ia tetapi menolak meminum air tersebut.
Setelah itu Roni pun mencoba mengumandangkan adzan dekat telinganya Nisa. Dan Nisa pun bereaksi, berusaha ngamuk dan temannya mencoba memegang tangannya. Setelah Roni mengumandangkan adzan, Nisa merasakan mual-mual. Situasi saat itu sangat menyeramkan dan semua pada panik tapi Alwi mencoba menenangkan yang lain agar tidak panik.
Kemudian Meilisa meminta Reza untuk menghubungi Ustadz di kampung itu. Reza pun bergegas menghubungi Ustadz melalui telephone, karena Reza sudah punya nomor handphone tokoh masyarakat termasuk nomor handphone Pak Ustadz.
Saat itu hari sudah pukul 02.00 WIB tidak lama kemudian Pak Ustadz pun datang ke posko dengan rombongan santrinya. Kemudian Pak Ustadz langsung menangani dan menyadarkan Nisa yang sedang kerasukan. Sebelumnya Pak Ustadz bertanya kepada makhluk ghaib yang merasuki Nisa “Kamu siapa? Dan kenapa mengganggu mahasiswa ini?” kata Pak Ustadz bertanya kepada makhluk itu.
Singkat cerita, ternyata dia merasa terganggu karena mereka bermain ke sungai tadi sore, dan bukan hanya itu saja makhluk ini pun terganggu karena sudah malam tapi mereka-mereka ini (mahasiswa) masih ketawa ketiwi. Kemudian Pak Ustadz pun langsung menyingkirkan makhluk halus tersebut dan menetralkan sudut-sudut dalam rumah posko mereka.
Kemudian kondisi sudah membaik dan tenang, mereka pun langsung kembali ke tempat tidur. Akan tetapi Nisa di bawa ke rumah Ibunya Pak Ustadz untuk sementara tidur di sana, karena Nisa sudah tidak nyaman dan masih merasa takut di posko, dengan ditemani Halimah teman dekatnya.
Keesokan harinya Nisa pun diantarkan pulang ke rumah nya bersama Halimah, Siregar, Ali, Lina, Sarah. Kenapa ketua KK-nya Reza tidak ikut mengantarkan Nisa? Ternyata pada saat itu ada perselisihan antara mereka dan Reza pun memercayai mereka. Awalnya Reza yang ingin menjelaskan kejadian yang menimpa Nisa tadi malam kepada orang tua nya tapi itu tidak tersampaikan. Kemudian Reza sudah memercayai temannya yang akan bercerita kepada orang tua Nisa.
Singkat cerita, Nisa dan rekan-rekannya sudah sampai rumah Nisa. Orang tua Nisa senang kedatangan Nisa dan kawan-kawannya tidak lama kemudian Halimah dan kawan-kawan bercerita kejadian tadi malam dan orang tua Nisa pun terkejut mendengarkan cerita mereka. Pada akhirnya orang tua Nisa pun melarang Nisa untuk kembali lagi ke tempat KKM-nya kecuali kalau mereka pindah posko ke tempat lain.
Kemudian kakak Nisa pun menelepon Reza selaku ketua KKM-nya. Reza pun kaget karena kakak Nisa ini bertanya “Ini Nisa kenapa?” kata kakak Nisa. Kemudian Reza menjawab “Emang teman saya tidak menceritakan ke kakak atau orang tua Nisa?” . Kemudian kakak Nisa menjawab “Iya cerita, tapi mau tau kejelasan dari Reza sebagai ketuanya..” Reza pun menjelaskan kejadian pada malam itu kepada kakak Nisa.
Singkat cerita dari keluarganya Nisa ini memberi pilihan kepada Reza. Pilihannya, Nisa tidak bisa melanjutkan KKM bersama yang lain atau posko KKM nya pindah ke tempat lain. Reza dengan tegas menjelaskan pilihannya itu kata Reza “Mohon maaf sebelumnya kak, tidak apa-apa jika Nisa di rumah saja. Kami mau mencoba beberapa malam di posko ini jika emang tempat ini angker dan kejadian semalam terjadi lagi mau tidak mau kami pindah. Akan tetapi jika kami sudah mencoba dan tidak terjadi apa-apa lagi kami tetap di sini kak. Karena emang terjadi hal itu karena kesalahan kita yang kurang sopan sehingga memicu makhluk halus dan datang untuk menegur kita…”
Singkat cerita sudah beberapa malam tidak ada kejadian-kejadian aneh lagi di posko dan saat itu mereka baru menyadari bahwasanya itu ulah mereka yang belum menjaga tata krama di kampung tersebut.
Begitulah kisah Roni selama kegiatan Kuliah kerja Mahasiswa (KKM) di desa Pada Suka. Dari kisah tersebut kita ambil hikmahnya yahh.. Bahwasanya kita sebagai orang baru yang kemudian singgah di tempat baru yang belum kita ketahui jangan sembrono yah, tetap kita harus jaga tata krama nya dan etika nya…
Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman yang setia membaca dari awal sampai akhir. Mohon maaf jika ada kata-kata yang salah, penggunaan nama orang dan nama lokasi kisah ini nyata walaupun ada sedikit alur yang tidak seperti aslinya.
Salam hangattt….
You may like
-
Quo Vadis HMI MPO Cabang Serang: Refleksi Pasca Pilkada 2024
-
PB HMI MPO Serukan Tolak Politik Uang Serta Tegaskan Netralitas ASN TNI Polri Kades KPU dan Bawaslu Pada Pilkada 2024
-
HMI MPO Komisariat Piksi Input Serang Kolaborasi Dengan Komisariat Universitas Primagraha Gelar Basic Training
-
KOHATI Gelar Bakti Sosial di Panti Asuhan, Wujud Kepedulian Terhadap Anak Yatim