Oleh: Yunda Saputri, Kader HMI MPO Komisariat Untirta Ciwaru
Terik matahari menguliti
Angin malam mendekap erat
.
Panas, bermandikan keringat
Hujan, berselimut dingin
.
Hari ini tertidur dalam lapar
Esok tertidur dalam lamunan
Lusa tertidur dalam kenyang
.
Tidur terhampar
Terjaga tertampar
Kiranya nasib rasanya agak hambar
.
Bising klakson
Terik di bawah lampu merah
Agaknya telah jadi kawan
.
Bisik-bisik miring
Tatap mata sinis
Kiranya jadi santapan
.
Mandi peluh
Tiap detik mengeluh
Agaknya jadi teman karib
.
Kiranya Tuhan hendak mendekap aku
Sampailah aku pada persimpangan suka
.
Esok, Tuhan akan mampir untuk mendekap nadi-nadi yang patah
Menuntun kaki-kaki yang goyah
Membimbing tangan-tangan yang payah
.
.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah: 286)