Kabar Nasional
Beranda » Tak Kunjung Dapat ‘Ganti Untung’, Pesantren Ini Beraktivitas Di Tengah Proyek Tol

Tak Kunjung Dapat ‘Ganti Untung’, Pesantren Ini Beraktivitas Di Tengah Proyek Tol

Table of Contents+

    suarahimpunan.com – Dalam beberapa tahun ke belakang ini, pemerintah sangat gencar melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah. Namun, tak sedikit pembangunan tersebut, berujung pada konflik antara pemerintah, dengan masyarakat.

    Seperti halnya yang terjadi pada Pesantren Mimbar Huffazh Bekasi. Dituliskan oleh akun resminya pada postingan Facebook, bahwa gedung pesantren mereka akan terkena gusur untuk pembangunan tol Cimaggis-Cibitung.

    Namun dituliskan lebih lanjut, pelunasan ganti rugi yang pernah disampaikan sejak dua tahun yang lalu, hingga saat ini masih belum jelas realisasinya.

    “Ini sekolah kami. Beberapa saat lagi akan digusur demi pembangunan tol Cimanggis Cibitung. Janji pelunasan sudah di sampaikan sejak 2 tahun lalu. Terakhir, desas desusnya April kemarin akan ada pelunasan. Namun, hingga kini nihil,” tulisnya dalam status Facebook Pesantren Mimbar Huffazh.

    Karena belum adanya ganti rugi, Pesantren Mimbar Huffazh terpaksa bertahan pada gedung lamanya tersebut. Padahal di sekitar pesantren, aktivitas pembangunan jalan Tol masih terus berlanjut, sehingga berdampak pada kegiatan belajar mengajar.

    Berkomitmen Membentuk Kader-kader Visioner, HMI MPO UIN Banten Sukses Gelar Basic Training Hingga Jilid 3

    “Kami tetap harus beraktivitas di lingkungan ini. Terdampak polusi debu kalau kemarau. Jalanan belok dan becek kalau hujan. Kami ingat betul. Saat menjelang UAS, seluruh kelas bergetar akibat mesin-mesin besar bekerja,” lanjutnya.

    Sempat terjadi konflik, antara pihak pesantren dengan pekerja jalan Tol. Hal tersebut dikarenakan aktivitas pembangunan tol tersebut, mengganggu jalannya tes PPDB, yang sedang dilakukan oleh pihak pesantren.

    “Bahkan, saat tes PPDB, kami harus menegur dgn keras kpd pekerja tol. Karena getaran alat berat dan mesin sungguh mengganggu kami. Untung saja tidak ada baku hantam. Hanya cekcok. Yang ini, apa disebut konflik lahan atau bukan, silahkan disimpulkan,” tulisnya.

    Di akhir, pihak pesantren pun berharap bahwa penyelesaian permasalahan ini, diselesaikan seadil-adilnya. Tanpa ada diskriminasi

    “Harapan kami, hanya satu. Perlakukan kami seadil2nya. Jangan ada diskriminasi terlebih bagi lembaga pendidikan Islam,” harapnya.

    HMI MPO Dompu Raya Desak Bupati Tindaklanjuti Dugaan Tipikor Dikpora

    Untuk diketahui, Calon Presiden nomor urut 01, Jokowi, dalam debat Pilpres yang lalu mengatakan, dalam era kepemimpinannya, tidak ada yang namanya ganti rugi. Melainkan, hanya ada ganti untung. Hal ini dapat diartikan bahwa tidak ada yang dirugikan, dalam aktivitas pembebasan lahan. Yang ada, hanyalah keuntungan. (Dzh)

    Alamat status Facebook : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2072868266341322&id=100008545053864

    Komentar

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *