Oleh: Yunda Ucu Muslihah, Kader
HMI MPO Komisariat Untirta Ciwaru
Pernah nggak sih kalian, dalam waktu sehari bisa menghabiskan
uang dengan nominal yang begitu besar, atau biasa disebut dengan boros? Tanpa kita sadari, dampak dari keborosan itu sendiri bisa menyebabkan diri kita menjadi pribadi yang kurang bisa menerima kepuasan dan bersyukur.
Saya pernah membaca kutipan dari pengusaha muda yaitu Syafii Efendi
“Uang adalah alat tukar nilai tambah, jika ingin banyak uang maka perbanyaklah nilai tambah pada diri Anda,” ujar beliau.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Apakah uang bisa menyelesaikan setiap masalah yang ada? “Uang = Solusi” tetapi menurut saya, uang muncul dari masalah, yang di mana dari zaman sebelumnya ada sistem barter atau tukar menukar. Sistem ini memang bertahan cukup lama, dikarenakan memang jumlah manusia yang belum terlalu banyak dan juga ilmu pengetahuan yang belum berkembang pesat. Sehingga masalah tersebut mengundang daya pikir manusia, bahwasanya untuk menemukan solusi sistem yang di mana awalnya tukar menukar diwakilkan menjadi satu alat saja.
Singkat cerita, lahirlah uang yang sampai saat ini masih dipergunakan dan juga suatu hal yang sering diperbincangkan sampai tak ada habisnya. Dimulai dari berbentuk logam sampai saat ini berbentuk selembaran atau kertas.
Nah, lalu bagaimana cara mengatur uang? Dalam hal ini jika orang yang ber-
mindset atau bisa juga disebut bermental kaya akan kembali menjadi kaya, bagaimanapun mereka menghadapi tantangan dan kondisi yang terjadi dalam perjalanan hidupnya. Sedangkan jika orang yang ber-
mindset atau bermental miskin mereka akan kembali dalam keadaan miskin, walaupun uang itu datang dalam keadaan hidupnya sedang baik, tidak berpengaruh sedikit ataupun besarnya uang.