Oleh: Yunda Wafiq Ajizah, Peserta Penataran Kohati Serang Raya
Untuk apa sih perempuan itu diciptakan? Dan pandangan secara rinci menurut kalian tentang falsafah penciptaan perempuan seperti apa?
Dilihat dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat satu yang artinya “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari dirinya dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.”
Nahh dari apa yang sudah disampaikan dalam materi, bahwasanya perempuan diciptakan sebagai pelengkap tulang rusuk dari laki laki, sebagai penyempurna pelengkap kebahagiaan serta dapat memberi ketenangan, serta tanda-tanda dari kebesaran Allah SWT.
Sebagaimana telah tercantum dalam Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 21 yang artinya: “Dan diantara tanda-tanda kebesarannya ialah dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. ” Dan juga dapat memberi keturunan untuk melanjutkan estafet kekhalifahan.
Penciptaan manusia untuk beribadah menjadi khalifah di muka bumi. Dalam islam perempuan itu sangat dimuliakan, karena apa? Karena perempuan sangat terjaga kesuciannya.
Perhiasan yang paling indah adalah wanita sholehah, aurat ditutup demi kehormatan. Bagaimana citra diri menjadi mar’atussholihah?
Pertama, taat kepada Allah SWT. Kedua, selalu menjaga sholat lima waktu, berwudhu, niat dan dilakukan dengan khusuk. Ketiga, Mar’atussholihah yang menjaga hijabnya dengan senang hati. Keempat, menjaga ketaatan pada suami.Kelima, mendidik anak untuk taat pada Allah sebagaimana tercantum dalam surah Al-Kahfi ayat 36 yang artinya “Dan aku kira hari kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini.”
Keenam, tidak boleh berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Ketujuh, tidak menyerupai laki-laki. Kedelapan, selalu menyeru ke jalan Allah dengan perkataan yang baik. Kesembilan, menjaga hati dari subhat/syahwat. Kesepuluh, menjaga waktu agar tidak sia-sia.