Suarahimpunan.com – Pengurus Besar periode 2023-2025 dinilai kurang update perkembangan dunia internasional. Pasalnya, banyak isu internasional yang luput untuk disikapi, dan kerap hanya berfokus pada persoalan Palestina saja.
Hal itu disampaikan oleh Faldo, peserta kongres dari Cabang Jakarta Barat (Jakbar), saat menanggapi LPj Komisi Hubungan Internasional. Faldo mengatakan, ia melihat satu periode PB HMI 2023-2025, hanya berkutat pada persoalan Palestina saja.
“Saya melihat sepertinya PB HMI kurang update terhadap isu, karena yang saya perhatikan isu yang dibahas itu Palestina saja,” ujarnya.
Ia menegaskan, bukan berarti PB HMI harus mengesampingkan isu Palestina. Namun, banyak isu-isu yang juga terjadi, luput disikapi oleh PB HMI.
“Membela Palestina itu kewajiban kita sebagai seorang muslim. Tapi sejatinya, banyak isu-isu internasional yang terlewati oleh PB HMI,” ucapnya.
Sebagai contoh, isu mengenai penerapan pajak tinggi Amerika Serikat terhadap produk asal Indonesia. Hal itu menurutnya, perlu disikapi juga karena telah mengguncang ekonomi Indonesia.
“Dan masih banyak isu lainnya. Apakah PB ini hanya membatasi dengan isu Palestina saja? Apa pertimbangannya? Padahal banyak yang bisa dikaji,” tandasnya.
Komentar