Oleh: Kanda La Ode Andi, Demisioner Ketua Umum HMI MPO Cabang Kendari

Prespektif warung Kopi semalam dalam kegiatan Himpunan mahasiswa Islam , ‘wajah pergerakan pembaharuan’ diulas dalam bentuk pemenuhan peran dalam memfungsikan akal sebagai titik awal untuk mendapati perempuan menuju akses kesempurnaan dan filosofi Biologis nan kodrati yaitu ‘menstruasi’.
Perspektif pendidikan memulai wacana yang diupayakan untuk dapat menjawab kenyataan perempuan itu yang harus dipenuhi. Pengetahuan ala kadarnya akan menganggu sikap menuju kebaharuan gerakan perempuan.
Prespektif mengelaborasi sampai memasukan pengetahuan lain wacana kebaruan itu hadir mengingatkan laki laki untuk bekerja sama dalam penegasan tuntutan “kesetaraan”.
Perempuan yang mulai kehilangan diri mulai nampak memaksakan dirinya menjadi bayang bayang laki laki penuh dengan motif “musuh” nampak laki” dinginkan untuk lemah lembut dan menghadirkan kepekaan lebih tinggi.
Perempuan mulai tergesa gesa memperlihatkan gugatan terhadap penciptanya. Menginginkan keluar dari akses yang telah diberikan Tuhan Nya dan itu tidak diperoleh laki laki. Apa itu?
Akses perempuan secara kodrat sudah surplus dibanding laki laki yang tidak sama sekali melekat dan ditemukan dalam pengontrolan diri menemani setiap tindakan laki laki.dalam mengelola dirinya dalam berbagai dinamika. Lantas akses seperti apa yang dibicarakan pencipta.
Hikmah perempuan aktivitas yang sudah difasilitasi oleh pencipta dalam mengelola diri dalam kesakitan, pengorbanan dan sampai hampir nya merenggut nyawa dirinya. Sikap psikologi dalam menantang pra menstruasi dan pasca menstruasi semasa mejadi anak dewasa ditambah mengandung sampai melahirkan sebagai wanita ibu.