SERANG, suarahimpunan.com – Re-Opening Klinik Pelayanan Kesehatan Umat (PKU) Muhammadiyah Kota Serang, menandatangani MoU bersama Bank Sampah Digital (BSD): Berobat Bayar Pakai Sampah pada Jum’at (17/12).
Di samping penandatanganan MoU, kegiatan yang turut menjadi rangkaian dalam agenda ini adalah bakti sosial santunan anak yatim, pengobatan gratis dhuafa, dan khitanan massal yang akan dilaksanakan pada Sabtu (18/12).
Kerja sama antara klinik PKU Muhammadiyah dengan BSD diharapkan bisa membantu masyarakat Kota Serang dalam membayar pengobatan dengan menggunakan hasil tabungan sampah yang diakumulasikan oleh pihak BSD.
Acara tersebut turut dihadiri Ketua PD Muhammadiyah Kota Serang, Hamsin Syarbini, Sekretaris MPKU PP Muhammadiyah, Husnan Nurjuman, Anggota Komisi II DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, Camat Serang, Lurah Lontar serta sejumlah anak yatim dan warga sekitar.
Pertama kali di Kota Serang pelayanan berobat kesehatan dibayar dengan sampah. Anggota Komisi II DPRD Kota Serang Fraksi PKS, Nur Agis Aulia, mengungkapkan program yang baru pertama kali ada di Kota Serang ini bisa menjadi percontohan baik di Provinsi Banten dan lainnya.
“Semoga ini menjadi percontohan, karena ada satu layanan berobat bayar dengan sampah yang bekerja sama dengan Bank Sampah xigital,” ucapnya yang juga merupakan salah satu pendiri BSD.
Agis berharap, hadirnya pengobatan kesehatan dengan metode pembayaran menggunakan sampah dapat berjalan baik. Sehingga permasalahan sampah di Kota Serang juga ikut terselesaikan.
“Masyarakat dapat memilah sampah, hasilnya tabungannya bisa untuk berobat. Tabungan sampah sangat bermanfaat untuk keindahan lingkungan dan kesehatan,” tuturnya.
Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Kota Serang, M. Fajar Nasikhin, mengatakan dalam program ini pihaknya bekerjasama dengan BSD untuk pembayaran pengobatan masyarakat.
“Untuk pembayarannya, kami bekerjasama dengan BSD. Jadi masyarakat menabung sampah melalui Bank Sampah Digital, yang nantinya dikonversikan menjadi nilai rupiah dalam rekening BSD,” ujarnya.
CEO Bank sampah Digital, Iyadulloh mengungkapkan, Bank Sampah Digital sudah dua tahun berjalan mengumpulkan sampah dari koordinator di setiap Kota maupun Kabupaten di Banten. Dari hasil tabungan sampah itu, nantinya dapat dikonversikan berbagai manfaat seperti sembako, aqikah, bahkan sampai pembayaran SPPT.
“Kali ini, layanan konversi terbaru BSD di Klinik PKU Muhammadiyah Kota Serang, yaitu berobat pakai sampah. Jadi nabung sampah bisa dipakai untuk berobat kesehatan,” ucapnya.
Ia pun mengatakan ada beberapa jenis sampah yang bisa dikumpulkan melalui Bank Sampah digital, yakni mulai dari plastik, kertas logam, masing-masing terdapat nilai rupiah. BSD yang belum genap berusia dua tahun sudah memiliki 144 titik di Banten yang bertugas untuk menampung sampah yang akan ditabung oleh masyarakat.
“Oleh karena itu, masyarakat di Banten maupun Kota Serang diharapkan dapat semakin rajin menabung sampah di Bank Sampah Digital. Karena dengan begitu, kita ikut serta menjaga lingkungan, sehingga berdampak pada kesehatan rohani,” tandasnya.
(AL)